Tuesday, June 3, 2008

Pendeta Kristen Yang Memfitnah Islam

Ini adalah kesaksian terheboh yang pernah saya saksikan dengan mata kepala saya sendiri dan telinga saya sendiri di tahun 2007, khususnya ketika saya mendengar kabar ini di berbagai forum Islam, forum Kristen, dan situs/blog Kristen pada waktu menjelang idul Fitri 1428 Hijriah. Bagaimana tidak heboh, ketika ada seorang yang mengaku diri sebagai :

-Muslim
-Seorang habib Keturunan Nabi SAW
-Seorang mantan Ketua Tim Pemburu Hantu Lativi
-Anggota Front Pembela Islam (FPI)



Telah keluar dari agama Islam, lalu memeluk agama Kristen, dan mengeluarkan sejumlah kesaksian menghujat, memfitnah, dan mencaci maki Islam, yang kemudian sengaja direkam oleh umat Kristen dan disebarluaskan ke seluruh Indonesia bahkan dunia, tentu saja lewat media internet!!

Dialah "Moh. Ali Makrus Atamimi" Sang Pendeta Tukang Tipu yang beraksi di Jawa Timur, Indonesia.

Sebelum saya ajak pembaca untuk mengupas Si Penipu Ali Makrus, Silahkan Anda melihat komentar puji-pujian, komentar pengagungan, dan sambutan luar biasa sekali di seantaro dunia Kristen Indonesia yang bersyukur atas tobatnya "Mantan Habib dan keturunan Nabi SAW" yang menemukan agama "kebenaran" yaitu agama Kristen:

http://praize.multiply.com/music/ite...ian_Ali_Makrus
http://febrina.wordpress.com/kesaksi...pemburu-hantu/
http://www.forum.khabar-baik.net/viewtopic.php?p=613
http://www.indonesia.****.org/forum/...ic.php?t=14227


Yang menggelikan dan membuat saya lebih terkekeh lagi adalah ketika saya membaca di forum-forum maupun di situs-situs berisikan anjuran dari umat Kristiani terhadap umat Muslim untuk segera merenungi dan bertobat setelah terekamnya secara luas Video dan MP3 Kesaksian Ali Makrus Atamimi.

Sebelum mengupas Ali Makrus, mari kita perhatikan firman Allah dibawah ini:

"Hai orang-orang yang beriman,
jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita,
maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah
kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya
yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu."

(QS Al Hujuraat 6)

Mari kita periksa siapa sebenarnya Ali Makrus itu.

Quote:
Sumber:
Online : http://forum.swaramuslim.net/more.php?id=4260_0_24_0_M
Ali Makhrus : Pendeta Tukang Tipu beraksi di Jawa Timur

Setelah heboh pelecehan al-Qur’an di Malang beberapa waktu lalu, kini muncul lagi kaset VCD pelecehan terhadap Islam. Pelakunya Pendeta Markus Margiyanto.

Pelecehan terhadap islam ini sangat mengejutkan masyarakat Malang, Jawa Timur. Apalagi rentang waktu dengan heboh VCD pelecehan al-Qur’an di Hotel Asida itu, tidak terlalu lama. Kasus pelecehan baru ini yang juga melalui VCD, dilakukan seseorang yang mengklaim dirinya mantan ketua FPI Jawa Timur. Namanya, Pendeta Muhammad Paulus bin Ali Makhrus at Tamimi.

VCD ini pertama kali didapat oleh Abu Rantizy, Ketua Tim FAKTA (Forum Anti Gerakan Kemurtadan) Malang yang diperoleh dari temannya yang berinisial EU, (25 Aug 07), seorang mekanik komputer di Kota Batu. EU mendapatkan video tsb dari sebuah CPU (Central Processing Unit) komputer milik pegawai Kecamatan Batu yang dia servis. “Saya melihat kok ada filmnya si Makhrus itu, lalu saya minta dan diapun mengijinkan. Kemudian saya segera melapor ke FAKTA,” tutur EU saat ditemui di bengkel komputernya.

Tim FAKTA lalu menyerahkan VCD tsb ke MUI kota Malang, yang kemudian diserahkan kepada aparat kepolisian. “Sudah kami laporkan ke Polwil dan ke Kapolda, tinggal menunggu kerja kepolisian sekarang,” ujar sekretaris MUI Kota Malang M Nizhom hidayatullah kepada Sabili.

VCD Ali Makhrus yang tengah ceramah tersebut berdurasi 1 jam 11 menit 53 detik. Dalam ceramahnya, si pendeta menggunakan baju formal berwarna biru motif kotak-kotak. Lelaki berjenggot panjang dan rapi bak aktivis islam ini sangat fasih menyitir ayat al-Quran dan hadits Rasulullah SAW.

Dalam ceramahnya, Makhrus membual tentang berbagai hal. Antara lain, ia mengklaim dirinya sebagai keturunan Habib (cucu Rasulullah SAW, red) dari bani Tamim dan pernah belajar di Makkah. Dia juga mengaku telah diangkat sebagai ketua FPI Jatim pada tanggal 10 Jan 2004 silam, serta mengaku sangat dekat dengan Ja’far Umar Thalib dan Laskar Jihad-nya.

Beberapa penghinaan yang diucapkan Makhrus dalam ceramahnya itu antara lain menyebut bahwa Nabi Muhammad diracun oleh istrinya ketika akan meninggal dulu. “Pada saat usia 61 tahun, Muhammad tidak bisa mendeteksi racun yang masuk di tubuhnya, karena Muhammad diracun oleh istrinya sendiri, istri yang ke-17. Jadi, total istrinya Muhammad itu ada 22,” kata Makhrus.

Menurut dia, istri ke-17 inilah yang meracun Muhammad selama dua tahun agar sekarat, hidup tidak matipun tidak. Kejadian ini pula yang dijadikan dasar oleh umat islam untuk membaca surah Yasin kala melihat orang sakit atau sekarat. “Jadi surat Yasin dibaca agar yang bersangkutan mau mati ya, agar cepat mati, kalau hidup agar cepat sembuh,” ujarnya enteng.

Pendeta yang telah menipu beberapa kiai ini juga menghina ibadah shalat Shubuh yang dilakukan umat islam. Kata Makhrus, orang islam itu shalat shubuh karena mengingat Yesus bangkit dari alam kubur yang terjadi tepat pada saat shubuh. Kiamat juga akan datang pada saat Subuh. “Itu menurut keyakinan mereka. Dua masalah inilah yang membuat orang-orang islam bangun dari tidurnya dan sujud menyembah dalam shalat subuh.”

Pendeta yang pernah mondok di Pesantren ilmu al-Qur’an (PIQ) Malang ini juga menganggap orang kriten itu adalah majikan sedang orang islam adalah pembantu. Dia juga mengklaim bahwa 75 persen isi al-Qur’an bersumber dari Alkitab (Injil). Dia menganggap orang-orang yang pergi haji ke Makkah tak lebih dari sekadar wisata, bukan ibadah. Baginya, orang yang mencium Hajar Aswad adalah mencium jin. Masih banyak lagi penghinaan Makhrus yang bikin merah kuping.

Siapakah Makhrus? Tanggal 12 Oktober 2005 silam, seorang pemuda 36 tahun bernama Pendeta Markus Margiyanto datang menemui KH Abdullah Wasi’an dirumahnya, di Sidoarjo, Jawa timur. Kepada kristolog kondang itu, Markus menyatakan niatnya untuk pindah agama dari Kristen ke Islam. Alasannya setelah membaca buku KH Abdullah Wasi’an yang berjudul Benteng Islam terbitan Pustaka Dai, ia jadi tertarik dengan islam.

Dengan berbaik sangka, mendengar paparan Markus yang sangat memukau itu, KH Abdullah Wasi’an pun menuntun pensyahadatan Markus tepat pukul 11.00 WIB. Syahadat itupun ditandai dengan surat keterangan sementara yang ditandatangai oleh KH Abdullah Wasi’an dan beberapa saksi. Usai pensyahadatan, Pendeta Markus pulang dengan disangoni uang tunai. Nama Islamnya pun menjadi Makhrus.

Namun setelah majalah Modus melakukan pengecekan secara mendetail pada bulan November 2005 lalu, ditemukan sejumlah kebohongan pada Pendeta Markus Margiyanto. Diantaranya, alamat KTP-nya di Jl. Pogot Lama II/91 RW 06/05 Kalikedinding, Kenjeran, Surabaya ternyata tidak benar. Karena rumah itu telah dijual lima tahun lalu kepada Sutarso. Sutarso pun mengaku tidak tahu menahu tentang seluk beluk dan aktivitas Markus.

Sementara itu, Darmo, tetangga depan rumah Sutarso yang tinggal di sana sejak tahun 1980 mengatakan bahwa yang berprofesi sebagai pendeta itu adalah ayahnya Markus. Setelah ditelusuri, ternyata markus bersama keluarganya yang terdiri dari anak, istri, ibu dan adiknya tinggal di Tanah merah II/22, Kalikedinding, Kenjeran, Surabaya. Rumah yang sempat difungsikan sebagai gereja ini asalnya adalah milik Pendeta Petrus Salindeho yang pernah bermasalah dengan umat islam hingga divonis hukuman penjara, beberapa tahun lalu.

Tak jauh dari rumah Markus di Tanah Merah itu, tinggallah Ustadz Ahmad Ghazali, salah seorang tokoh masyarakat yang menjabat sebagai Wakil Sekretaris PC NU Surabaya. Ustadz Ghazali tahu persis daftar penipuan Markus yang bermodus ingin masuk islam dihadapan tokoh Islam lalu mendapat simpati sang tokoh hingga mendapat hadiah sejumlah uang dan materi lainnya.

Beberapa kiai yang sempat didatangi Markus, antara lain KH Miftah, di Kedung Tarukan Surabaya yang akhirnya menyumbangkan uang tunai Rp. 250.000 dan sarung merek Al-Ma’ruf berharga ratusan ribu. Ada juga KH Asep mantan ketua PC NU Surabaya, KH Abdul Syakur, KH Abdurrahman Navis dan lainnya.

Masrukin adalah salah seorang korban penipuan Markus. Dia adalah pengurus Masjid Nurul Jannah Kalilom, Surabaya. Kira-kira empat tahun lalu, Markus Margiyanto datang ke Mesjid Nurul Jannah dan menyatakan niatnya untuk masuk islam. Diapun disyahadatkan oleh Ridwan, modin setempat.

Setelah masuk islam, karenat tidak punya rumah, Markus pun butuh rumah tinggal. Dengan ikhlas, Masrukin memberikan salah satu rumahnya yang baru selesai dibangun untuk ditempati Markus secara Cuma-Cuma. Diapun tinggal dirumah itu bersama istrinya, Muslimah anak seorang kiai di Singosari, Malang.

Selama di rumah Masrukin, Markus sama sekali tidak bekerja untuk menafkahi anak dan istrinya. Kebutuhan sehari-harinya ditanggung oleh jamaah mesjid, terutama oleh keluarga Masrukin. “Mualaf itu bagi orang islam merupakan aset,” alasan Masrukin. Jamaah Masjid pun simpati dengan keislaman Markus, sehingga segala permintaannya dikabulkan jamaah. “Jamaah masjid sini sudah banyak berkorban materi, tenaga dan pikiran untuk Markus,” imbuh Masrukin.

Suatu saat, Masrukin merasakan ada gelagat yang lain karena setiap hari Minggu, pagi-pagi Markus pergi memakai baju yang rapi. “Ternyata Markus pergi ke Gereja,” kata Masrukin. Maka Markuspun dia usir dari rumahnya. Setelah pindah dari Kalilom, Markus melancarkan penipuan yang sama dengan modus pura-pura masuk islam untuk mendapat simpati dan uang dari jamaah masjid di Tanah Merah, Surabaya.

Jauh sebelum melancarkan aksinya di Surabaya. Pendeta Markus pura-pura masuk islam dan nyantri di PIQ Singosari Malang dibawah asuhan KH Bashori Alwi. Karena sudah dipercaya, dia dijadikan menantu oleh KH Ahmad Rifai, pengasuh sebuah pesantren di Singosari, Malang. Namun setelah mempunyai dua anak Markus memboyong anak-anak dan istrinya ke Jakarta lalu mengkristenkan semuanya.

Dalam pengakuannya kepada tim FAKTA Surabaya, Markus mengungkapkan bahwa ceramah-ceramahnya yang menghina islam itu berdasarkan pesanan gereja. Dia juga mengaku ditekan oleh bapaknya dan paman-pamannya yang pendeta. “Apa yang saya ungkapkan di VCD itu adalah rekayasa palsu pihak gereja,” kata Markus kepada Masyhud, ketua tim FAKTA Surabaya.

Selain tekanan gereja, Markus juga rela memberikan kesaksian-kesaksian palsu tentang islam, karena alasan ekonomi dan dorongan finansial. “Pihak gereja sengaja memanfaatkan saya untuk membenturkan islam dengan kristen,” beber pendeta yang memiliki 20 tempat pemuridan tersebut. Yang dimaksud tempat pemuridan adalah semacam tempat pembinaan dan pendidikan Islamologi bagi umat kristen.

Markus juga menyebutkan bahwa pihak gereja sengaja menyebarkan VCD ceramahnya itu untuk menghina umat islam. Posisinya sebagai mantan orang islam yang memberikan kesaksian palsu tentang islam, bagi gereja akan lebih mengena. Walau demikian, dia mengaku masih tetap seorang muslim, bukan murtad. Tentu saja kesaksiannya ini masih membutuhkan klarifikasi lebih lanjut.

Sudah banyak yang menjadi korban penipuan Pendeta Markus Margiyanto. Penipuan bermodus pura-pura masuk islam ini sungguh berbahaya. Jika setiap saat bersyahadat di hadapan tokoh islam untuk mendapat simpati dalam bentuk materi, maka jelas bahwa “penipuan berkedok masuk islam” adalah profesi Pendeta Markus.

Chairul Akhmad
Laporan: Kukuh Santoso (Malang)

Sabili
No.7 Th. XV
18 Oktober 2007
6 Syawal 1428

Halaman 52
Kebohongan Ali Makrus Atamimi dan diskusi antara Muslim dan Kristiani telah terjadi di http://myquran.org/forum/index.php/topic,27577.0.html

Memalukan .... Benar-benar memalukan dengan agama jahat dan agama penuh penipuan ini yang sekarang terkenal dengan nama AGAMA KRISTEN ...

Bahan Renungan

Inilah salah satu dogma utama agama Kristen yang dahulu pernah disabdakan oleh Paulus Si Tukang Tipu dari Tarsus dan kini diabadikan di Alkitab:


"Tetapi tidak mengapa,
sebab bagaimanapun juga, Kristus diberitakan,
baik dengan maksud palsu maupun dengan jujur.
Tentang hal itu aku bersukacita. Dan aku akan tetap bersukacita."
(Filipi 1:18 Alkitab edisi TB)


Alkitab Surat Filipi 1:18 ini akhirnya diaplikasikan oleh pendeta tukang tipu bernama Ali Makrus !!

QS Ali 'Imran 69
"Segolongan dari Ahli Kitab ingin menyesatkan kamu, padahal mereka tidak menyesatkan melainkan dirinya sendiri, dan mereka tidak menyadarinya."

QS Ali 'Imran 78.
"Sesungguhnya diantara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Al Kitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Al Kitab, padahal ia bukan dari Al Kitab dan mereka mengatakan: "Ia dari sisi Allah", padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta terhadap Allah sedang mereka mengetahui."

Jaminan Allah SWT bahwa MAYORITAS Pendeta Kristen akan masuk neraka !!

QS At Taubah 34
"Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, siksa yang pedih."

Christianity is truely Big Hoax and perverted nonsense Religion. Ingatlah hal ini selalu, dan jadilah saksi kebohongan agama Kristen. Salam.

Video dan MP3 Ali Makrus Atamimi

Catatan:
Rekaman Video Kesaksian Ali Makrus oleh orang Kristen
http://video.yahoo.com/video/play?vid=1220944&fr=.
=>Note: Pada hari ini (kamis 1 November 2007) saya tidak lagi dapat melihat video Ali Makrus secara online di link tsb, Kristen telah menghapus video tsb, mungkin karena mereka telah malu. Biarpun demikian saya sudah mendownload video tsb namun karena ukuran terlalu besar saya belum bisa mengupload video tsb.

Rekaman MP3 Kesaksian Ali Makrus di multiply milik orang Kristen
http://praize.multiply.com/music/ite...ian_Ali_Makrus

Rekaman MP3 Kesaksian Ali Makrus di multiply milik saya
http://jadisaksi.multiply.com/music/...Makrus_Atamimi
=>Note: Lebih mudah downloadnya.


Kebohongan Ali Makrus Atamimi

Tampaknya umat Kristen begitu mengelu-elukan sang penipu ulung bernama Ali Makrus Atamimi. Oleh karena itu, saya akan merangkum kembali apa yang telah dibahas di forum Islam Myquran.

1. Sumur Zamzam di Madinah kering tanpa air

"Tetapi pada akhirnya ketika saya 4 tahun di Madinah, hati saya tidak pernah damai. khususnya ketika saya melihat satu fenomena, satu gambaran dimana apa yang selama ini yang setiap tahun dibawah oleh orang-orang, baik itu yang naik haji atau umroh yang disebut air zamzam, itu disana disumurnya itu ditulis dalam bahasa Arab" (Kesaksian Ali Makrus Atamimi)

"Dan ketika saya ada di Madinah sana, saya melihat ada sebuah hal yang aneh, sumur yang dimana yang selama ini dipercaya sebagai sumber air kehidupan itu, ternyata didalam sumur itu enggak ada airnya, setetes pun tidak pernah ada airnya. Yang menjadi pertanyaan saya waktu itu, lantas yang dibawa orang pulang dari naik haji yang rata-rata orang berangkat haji pulang dari Mekkah sana, itu pulang pasti tidak lepas dari air yg namanya air zamzam. Itu pasti, tdk ada kata tidak. Walaupun itu bukan wajib, tetapi orang berangkat dan naik haji, satu oleh-oleh yang gak akan ditinggal yaitu air zamzam. Berarti saudara-saudara kita di Islam membutuhkan sumber air kehidupan, membutuhkan sumber air kehidupan. Padahal didalam sumur ini tidak ada air kehidupan, setetes pun tidak pernah ada. Lantas yang dibawa oleh pulang naik haji itu apa? Ya mau gak mau yang dibawa tetap air. Ternyata selidik demi selidik selama saya empat tahun dididik disana, itu diatas sumur itu ada sebuah dam pipa besar. Dimana mengalir air ke masjidil Harom, masuk ke Masjidil Harom untuk tempat air wudhu, jadi sedikit demi sedikit, air yang dibawa pulang oleh orang naik haji dari ke Mekkah sana, itu bukan dari sumur air yang itu tadi, tetapi air PDAM. Ini kan sebuah sebuah kebodohan, sebuah kebohongan besar yang sudah diciptakan, mengapa ini bisa terjadi. Mengapa sampai detik ini menjadi suatu keyakinan yang sangat sakral. Ini hal yang membuat saya waktu itu sedih. Mengapa air yang dibawa oleh orang Indonesia ini gak ada air zamzam dalam sumur itu. Padahal Indonesia tidak memasok air itu untuk masuk ke Indonesia. Masuk ke Indonesia dimasukkan ke Masjid Sunan Ampel. Di Masjid Sunan Ampel dioplos lagi. Di oplos sama air Sunan Ampel, air sumur Sunan Ampel. Itu satu botol Aqua itu dijual 12.500. Yang dari sana bukan air zamzam disini dioplos lagi sama air sunan Ampel. Dijual 12.500, Subhanalloh" (Kesaksian Ali Makrus Atamimi)

Jawab

1-. Semua orang Islam juga tahu bahwa sumur Zamzam berada di Mekkah.

2-. Mengenai sumur Zamzam dan pemeliharannya.
http://rovicky.wordpress.com/2007/06...am-1/#more-892
http://rovicky.multiply.com/journal/item/125
http://www.sgs.org.sa/index.cfm?sec=311&page=

3-. Ali Makrus menuduh bahwa oleh-oleh Zamzam jemaah haji berasal dari oplosan Masjid Sunan Ampel Jawa Timur. Ini sama sekali bohong.


2. Kewajiban mengucapkan shalawat sebanyak 17 kali

Ini adalah bohong. Karena yang wajib ada dalam sholat, yaitu sebanyak :
- Shubuh 1
- Dzhuhur 2
- Ashar 2
- Maghrib 2
- Isya 2
------------------------ +
Total 9 kali


3. Alif Lam Mim artinya Allah Air Kehidupan

Si Penipu Makrus berkata : "Alif lam mim. Alif itu Allah, Lam itu air, Mim itu kehidupan. Jadi didalam sumur yang dipercaya didalamnya mengandung air Zamzam itu tertulis bahwa Allah itu adalah air kehidupan."

Nah, pernyataan Si Makrus tsb didukung penuh oleh orang Kristen di forum Kristen yang telah saya kutip dibawah ini:

Sumber:
Thread : Ketua Tim Pemburu Hantu (LATIVI) Menjadi Pengikut Yesus
Online : http://www.forum.khabar-baik.net/viewtopic.php?p=613

Dalam Islam ada banyak sebutan untuk Allah, 99 nama (sebutan) untuk Allah yg tercatat, salah satunya ialah ALIF LAM MIM yaitu Alif Lam Mim berarti Ana-Allahu-a'Laam atau Nun berarti Nur (cahaya)

jadi ALIF LAM MIM itu ada dalam Islam sebab surah ke-13 saja di awali dengan huruf `Alif', `Lam', `Mim', dan `Ro' dan Surat ke-7 diawali huruf `Alif', `Lam', `Mim', dan `Shod' bahkan surah ke-2 diawali dengan `Alif', `Lam', `Mim' yang merupakan simbol nama Allah

sebagai mana dalam hadist dikatakan:
dari Abdullah bin Mas`ud t berkata bahwaRasulullahSAW, “Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur`an) maka baginya satu kebaikan. Dan satu kebaikan akan dilipat gandakan dengan sepuluh kali lipat. Saya tidak mengatakan “Alif lam mim” itu satu huruf, tetapi “Alif” itu satu huruf, “Lam” itu satu huruf dan “Mim” itu satu huruf.” (HR At Tirmidzi dan berkata, “Hadits hasan shahih).


Komentar.
1). Pernyataan Kristen sama sekali bohong besar. "Alif Lam Mim" memang ada dalam al-Qur'an, tetapi "Alif Lam Mim" bukan "Allah air kehidupan".

2). Tidak ada "Alif Lam Mim" dalam 99 Asmaul Husna. Bagi umat Kristiani yang ingin mengetahu 99 Asmaul Husna silahkan baca
- http://islam.elvini.net/allah.cgi?asmaulhusna



4. Makrus Sang Ketua Tim Pemburu Hantu?

Makrus berkata:

"Saya juga bukan plus sebagai seorang paranormal, tetapi kegiatan paranormal saya ini kegiatan ekstrakulikuler, namun saya sendiri terikat di salah satu televisi swasta di tim Pemburu Hantu, mungkin kalau bapak-bapak ibu-ibu aaaa.... sering melihat Tim Pemburu Hantu enggak akan asing dengan wajah saya ini tapi saya di tim pemburu hantu rambut saya agak panjang jenggot saya agak panjang, jadi wajahnya yah persis seperti genderowo gitu, karena namanya ha... ya.. tim Pemburu Hantu."

Tetapi anehnya justru tidak ada sama sekali tampang Makrus yang mirip genderuwo di beberapa foto Tim Pemburu Hantu dibawah ini!


Wahai umat Kristen, dari dua foto tim pemburu hantu yang beraksi diatas, manakah sang ketua Tim Pemburu Hantu Lativi bernama Ali Makrus Atamimi?


5. Ketua FPI Pusat bernama Habib Rizqi?

Makrus berkata:

"Saya di Surabaya memang dipersiapkan untuk mengisi kekosongan sebagai pimpinan dewan pengurus FPI, karena memang di Surabaya ini FPI belum berkembang dengan pesat. Sehingga waktu terjadi Musyawarah Daerah di Jakarta waktu itu, pimpinan pusat bapak Habib Rizqi menunjuk saya untuk memimpin kota Surabaya didalam gerakan FPI, karena saya diberikan amanat, karena beliau tahu persis watak yg ada dalam pribadi saya, karena pemimpin-pemimpin FPI ini adalah pemimpin-pemimpin radikal, pemimpin-pemimpin yang punya jiwa pemberani siap mati, khususnya, didalam berjihad dijalan agamanya."

Makrus telah keliru, karena ketua FPI Pusat bernama Habib Riziq, BUKAN Habib Rizqi.


6. Al lahis salam ?

Makrus salah mengucapkan gelar nabi karena menyebut "Al lahis salam", karena yang benar adalah "Ala ihis salam".


7. Makrus mengklaim Yesus adalah Raja Manusia didalam QS An-Naas

QS An-Naas
1. Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.
2. Raja manusia
3. Sembahan manusia.
4. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,
5. yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
6. dari (golongan) jin dan manusia.

Si Makrus membual dengan menyatakan "Tuhan manusia Raja manusia, sembahan manusia" dalam QS An-naas adalah Yesus. Padahal yang benar adalah Allah SWT, bukan Yesus!

QS Al Maa'idah 72
"Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu." Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. "


8. 75% isi al-Qur'an berasal dari Alkitab?

Pendeta Makrus berkata :

".....karena kenapa, 75% alquran, seluruhnya yg ada dalam alQuran, 75%, sumbernya diambil dari alkitab."

Ini adalah bohong. Buktikan kalau memang benar 75% dari 6666 ayat Qur'an berasal dari Alkitab. Buktikan ada 4999 ayat Qur'an persis sama dengan Alkitab?


9. Yesus ditulis di Qur'an sebanyak 75%?

Pendeta Ali Makrus berkata:

"....Muhammad ditulis di Al-Qur'an itu cuma 2 %, Yesus ditulis di Al-Qur'an 75%, bisa kelihatan, harusnya itu Yesus ditulis 2% Muhammad ditulis 70%, ini kan kebalikannya. Sehingga banyak orang Islam mulai berpikir kenapa kok bisa begini...."

Ini adalah dusta kekanak-kanakan. Dari 6666 ayat di Al-Qur'an, nama nabi Isa ataupun cerita kehidupan nabi Isa hanya ditulis sedikit. Cerita mengenai nabi Isa jelas kalah jauh secara kuantitas dibandingkan dengan cerita mengenai kehidupan nabi Muhammad.


10. Tujuan Sholat subuh menanti kebangkitan Yesus dari alam kubur?

Pendeta Makrus berkata:

"....shubuh ini melambangkan bagaimana Yesus bangkit dari alam kubur. Dipagi-pagi buta, Yesus sudah bangkit dari alam kubur.....dasarnya yang diletakkan oleh orang Islam, karena dia mengingat bagaimana Yesus, Isa, itu bangkit dari alam kubur, tepatnya itu pas shubuh, itu menurut iman keyakinan saya........ karena mereka yakin bahwa Yesus itu nanti akan datang ke muka bumi ini pada hari kiamat itu nanti tepat pada shubuh......."

Komentar:

Sama sekali bohong. Sholat shubuh bukan untuk menantikan kebangkitan Yesus dari alam kubur.

Kalau pun hadits yang menjadi rujukannya, diceritakan bagaimana Nabi Isa turun di masjidil Aqsho pada saat kaum muslim hendak menunaikan ibadah sholat Shubuh, lalu nabi Isa menjadi makmum, dan setelah sholat, lalu beranjak hendak membunuh almasih/kristus palsu atau dajjal yang merupakan juru selamat/ Kristus palsu kaum Yahudi dan Kristen yang hendak menghabisi kaum Muslim di Palestina.

Jadi tidak ada sama sekali pernyataan hadits bahwa sholat shubuh melambangkan Yesus bangkit dari alam kubur pada waktu shubuh.

Nah karena dimaklumi bahwa umat Kristiani terbiasa tidur pulas sewaktu shubuh, logikanya Yesus pun tak akan turun kepada kalian

Sebagai catatan, hadits mengenai kedatangan nabi Isa kedua kali ini ditanggapi oleh umat Islam dengan multitafsir dan bagi umat Kristiani yang ingin mengetahui keyakinan sebahagian umat Islam yang mempercayai kedatangan nabi Isa kedua kalinya bisa dilihat di http://swaramuslim.com/islam/more.php?id=234_0_4_0_M.

Wednesday, May 21, 2008

Kerja Kantoran Bunuh Anda Pelan Pelan?

BEKERJA di belakang meja sepertinya lebih aman ketimbang harus berjibaku di lapangan atau proyek konstruksi. Namun jangan salah! Kerja di kantor yang nyaman dengan duduk berlama-lama di depan komputer atau laptop bisa membunuh Anda pelan-pelan.

Hal yang paling diwaspadai dari dampak pola kerja sedentari atau kurang aktif ini adalah meningkatnya kemungkinan mengalami risiko pembekuan pembuluh vena dalam (Deep Vein Thrombosis/DVT) hingga dua kali lipat.

Professor Richard Beasley dari Wellington Hospital di Selandia Baru seperti dilansir The Sun, menyatakan bahwa ancaman bahaya akan menghampiri Anda bila kerja delapan jam tiap hari dengan hanya berkutat di sekitar meja, atau menghabiskan tiga jam berturut-turut dengan sekedar duduk mengoperasikan laptop.

Kasus DVT biasanya sering dikaitkan dengan penerbangan jarah jauh yang memerlukan waktu berjam-jam. Pembekuan darah terjadi di pembuluh vena dan biasanya pada bagian betis. Jika pembekuan ini tidak dicairkan dengan obat pengencer darah, biasanya akan pecah dan terbawa ke paru-paru dan berujung pada emboli paru-paru yang mematikan.

Beasley menganjurkan pekerja kantoran untuk melakukan rutin melakukan peregangan otot untuk mempertahankan kelancaran aliran darah. Sebuah riset di Italia pun mengindikasikan peregangan dan relaksasi menurunkan kasus sakit kepala para karyawan hingga 40 persen.

Risiko lain yang mengintai para pekerja kantoran adalah bakteri dan virus mematikan yang berada di tempat kerja. Permukaan dan sela-sela keyboard komputer bisa menjadi sumber penyakit karena menyimpan kuman berbahaya yang jumlahnya bahkan mungkin melebihi kloset di kamar mandi Anda.

Sebuah penelitian di Inggris belum lama ini melaporkan beberapa keyboard di sebuah perkantoran LIMA KALI menyimpan lebih banyak jumlah kuman ketimbang sebuah kamar kecil. Penelitian ini diungkap seorang ahli yang disewa oleh Majalah Which?Computing di mana mereka ditemukan beragam jenis bakteri berbahaya seperti Escherichia coli, coliform, staphylococcus aureus, yang menyebabkan beragam infeksi mulai dari masalah diare kulit hingga radang paru-paru atau pneumonia.

Bakteri juga tidak hanya sembunyi di keyboard, namun juga pada meja, telepon dan alat lain. Peneliti dari University Of Arizona menyatakan keyboard masih cukup bersih ketimbang kursi yang duduki. Para ahli Mikrobiologi menemukan sebuah kursi bisa menyimpan 10 juga mikroba, sedangkan rata-rata sebuah kantor bisa menyimpan 20.000 mikroba pada setiap permukaan 1 inci persegi. Begitu banyaknya jumlah mikroba ini tentu tidak terlepas dari kebiasaan buruk karyawan dalam memperlakukan tempat kerja.

Sindrom Mata
Selain pembekuan darah dan mikroba, ancaman lainnya adalah sindrom mata akibat komputer yang baru-baru ini diperingatkan American Optometric Association. Gejala sindrom ini adalah mata perih, sensitif terhadap cahaya, nyeri di leher dan punggung.

Dr Kent Daum, dari Illinois College Of Optometry di Chicago mengatakan: “Bekerja di depan komputer membuat mata bekerja keras karena tuntutan pergerakan mata dan fokusing yang baik. Re-focusing menyebabkan stres pada otot mata yang bisa berakibat pada gangguan mata.

Kerusakan Paru-paru
Hal lain yang juga dicemaskan adalah bahaya Printer Lases terhadap kesehatan paru-paru karyawan. Peneliti dari Australia’s Queensland University Of Technology menemukan dampak alat ini mirip asap rokok. Satu dari tiga printer yang diteliti mengeluaran semacam partikel merugikan. Partikel ini bisa terhirup dan masuk paru-paru dan memicu masalah pernafasan.

Di samping laser printe, asap elektronik juga bisa menjadi ancaman. Tim ahli dari London’s Imperial College menyatakan medan listrik yang timbul dari alat-alat kantor bisa memicu sakit kepala dan masalah lainnya.

Salah satu peneliti, Keith Jamieson, menjelaskan : “Medan listrik punya pengaruh kuat terhadap udara. Itulah sebabnya di belakang monitor komputer selalu dikotori debu. Hal sama juga berlaku pada kulit dan paru-paru manusia . Ini dapat meningkatkan penyerapan racun yang harus dinetralisir tubuh, ” paparnya.

Yang terakhir, ancaman di tempat kerja adalah Sick Building Syndrome. Menurut WHO, gejalannya adalah iritasi pada mata , hidung dan tenggorokan, selain juga pusing dan sakit kepala. Hal ini dapat terjadi akibat buruknya ventilasi, tingginya temperatur dan buruknya pencahayaan.

Thursday, May 15, 2008

10 Kasus yang tak pernah Terpecahkan

10. The Babushka Lady


Berdasarkan analisis dari film bukti pembunuhan John F. Kennedy pada tahun 1963, seorang wanita misterius tampak pada film itu. Dia memakai jaket hujan berwarna coklat dan scarf pada kepalanya (scarf inilah yang membuat ia dipanggil Babushka sesuai dengan gaya nenek-nenek Rusia yang juga dipanggil Babushka). Wanita in terlihat memegang sesuatu didepan mukanya yang dipercaya sebagai kamera. Dia terlihat dibanyak foto pada adegan itu. Sesaat setelah itu, ia terlihat menuju ke Timur dekat dengan Elm Street, FBI meminta wanita itu untuk memberikan beberapa foto yang ia dapat tetapi dia tidak pernah memberikannya.
Pada tahun 1970 seorang wanita yang dikenal sebagai Beverly Oliver muncul kepada publik dan mengklaim bahwa dirinya adalah Babushka, karena ceritanya yang tidak konsisten dia dianggap menipu. Sampai sekarang tidak ada yang pernah tahu siapakan Babushka dan apa yang ia lakukan pada saat itu.

9. The Zodiac Killer



Pembunuh Zodiac aktif di Northern Calirfornia selama 10 bulan pada akhir tahun 1960-an. Dia membunuh 5 orang, dan melukai 2 orang. Dia melakukan dua pembunuhan pertama dengan pistol, dekat dengan perbatasan Benecia. Pada penembakan kedua di Vallejo, dia berusaha membunuh 2 orang, tetapi satu orang bertahan hidup walaupun ditembak pada kepala dan leher. 40 menit kemudian polisi menerima telepon tak dikenal dari laki-laki yang mengaku sebagai pembunuh mereka dan mengaku pada 2 korban pembunuhan sebelumnya. Dalam satu bulan 3 surat dikirimkan kepada surat kabar di California berisi sandi rahasia bahwa pembunuh tidak akan memberikan namanya. Sandi itu terbaca sebagai :
“AKU SUKA MEMBUNUH ORANG KARENA INI SANGAT MENYENANGKAN, LEBIH MENYENANGKAN DARIPADA MEMBUNUH BINATANG PADA PERMAINAN LIAR DI HUTAN-HUTAN KARENA MANUSIA ADALAH BINATANG YANG PALING BERBAHAYA. MEMBUNUH MEMBUATKU MERASAKAN PENGALAMAN YANG SANGAT MENYENANGKAN BAHKAN LEBIH MENYENANGKAN DARIPADA BERHUBUNGAN DENGAN WANITA. BAGIAN YANG PALING MENYENANGKAN ADALAH KETIKA AKU MENINGGAL AKU AKAN LAHIR KEMBALI DI SURGA DAN SEMUA YANG AKU BUNUH AKAN MEJADI BUDAKKU. AKU TIDAK AKAN MEMBERIKANMU NAMAKU KARENA KAMU AKAN MENCOBA MENGHENTIKANKU UNTUK MENGUMPULKAN BUDAK UNTUK KEHIDUPANKU BERIKUTNYA EBEORIETEMETHHPITI” 18 huruf berikutnya tidak dapat dipecahkan.
Ketika Arthur Leigh Allen ditetapkan sebagai tersangka utama, semua bukti-bukti tidak cocok untuk membuktikan dia sebagai pembunuh. Sampai saat ini pembunuhan Zodiac tidak terpecahkan.

8. Bermuda Triangle


Segitiga Bermuda merupakan daerah air yang berada pada utara Samudera Atlantic dimana banyak pesawat dan kapal hilang secara misterius. Selama bertahun-tahun ada beberapa penjelasan yang dikemukakan seperti cuaca yang buruk, alien, pembengkokan waktu, dan hukum fisika.

7. Jack the Ripper

pada pertengahan tahun 1888, London diteror dengan beberapa pembunuhan (kebanyakan didaerah Whitechapel). Nama Jack The Ripper diambil dari surat yang dikirimkan kesurat kabar oleh seseorang yang mengaku sebagai pembunuh. Korban-korban adalah pelacur yang tenggorokannya dipotong dan tubuhnya dimutilasi. Dalam beberapa kasus ada mayat-mayat yang ditemukan segera setelah Jack The Ripper meninggalkan daerah pembunuhan.
Polisi pada waktu itu mempunyai banyak tersangka tetapi tidak pernah mendapatkan bukti yang tepat untuk menahan mereka. Bahkan pada jaman modern ada spekulasi yang menyebutkan bahwa Pangeran Albert Victor adalah pembunuhnya. Walaupun dengan metode polisi modern, tidak ada titik terang dalam kasus ini. Sampai sekarang tidak ada yang tahu siapa Jack The Ripper sesungguhnya.

6. Voynich manuscript


Naskah Voynich adalah dokumen sejarah abad pertengahan yang ditulis dalam bahasa yang tidak dikenal. Selama lebih dari seratus tahun banyak orang yang mencoba untuk memecahkan kodenya. Adanya dedaunan yang terdapat pada naskah memberi kesan bahwa naskah tersebut berhubungan dengan kedokteran atau obat-obatan. Bagaimanapun, menyatukan ilustrasi-ilustrasi detail memunculkan banyak teori tentang buku aslinya, isi dari teks, dan apa maksud sesungguhnya.
Dokumen yang berisi ilustrasi memberi kesan bahwa buku ini terdiri dari 6 bagian : ramuan-ramuan, ilmu perbintangan, ilmu biologi, ilmu alam, ilmu pengobatan, dan resep-resep.

5. Comte de Saint Germain


Bangsawan St. Germain (diduga mati pada tanggal 27 Februari 1784) adalah seorang anggota istana, petualang, penemu, ilmuwan amatir, pemain biola, composer amatir, dan laki-laki yang misterius. Dia juga mempertontonkan beberapa keahlian dengan ilmu kimia. Dia dikenal sebagai Der Wundermann (he Wonderman). Dia merupakan laki-laki yang sebenarnya tidak dikenal dan orang yang menghilang tanpa meninggalkan jejak.
Sejak kematiannya, beberapa organisasi ilmu gaib memakainya sebagai model figure atau bahkan sebagai dewa yang mempunyai kekuatan. Banyak orang yang mengaku sebagai bangsawan St. Germain (dia tidak pernah dinobatkan sebagai Saint oleh Gereja Katolik Roma, St didepan namanya diduga sebagai asal tempat tinggalnya)

4. Black Dahlia


Pada tahun 1947, tubuh dari Elizabeth Short yang berumur 22 tahun ditemukan dalam 2 bagian di tempat parker di Los Angeles. Berdasarkan laporan surat kabar sesaat setelah pembunuhan. Short menerima nama julukan Black Dahlia di toko obat di Long Beach pada musim panas 1946 pada saat film The Blue Dahlia diputar saat itu. Bagaimanapun, laporan pengacara penyidik negara bagian Los Angeles mengungkapkan bahwa nama itu ditemukan oleh reporter surat kabar untuk menutupi sipembunuh. Padahal selama masa hidupnya Short tidak pernah dikenal sebagai Black Dahlia.
Banyak rumor dan cerita tentang Black Dahlia, dan pembunuhnya tidak pernah ditemukan.

3. The taos hum


Taos Hum adalah suara yang berkekuatan rendah yang terdengar dibeberapa daerah didunia ini, terutama di Amerika, UK, dan negara-negara Eropa Utara. Biasanya hanya terdengar dilingkungan yang sepi, dan sering digambarkan sebagai suara mesin diesel dari kejauhan. Suara ini tidak terdeteksi oleh mikrofon atau antena VLF, sumber dan sebab suara ini masih merupakan suatu misteri.
Pada kongres tahun 1997, para ilmuwan dan peneliti dari beberapa institute penelitian terkemuka mencoba meneliti suara berfrekuensi rendah yang aneh disekitar kota kecil Taos, New Mexico. Dalam beberapa tahun, orang yang mendengarkan menggambarkan suara itu sebagai “hum”. Sampai sekarang tidak ada yang tahu apa yang menyebabkan “hum” itu.

2. Mary Celeste


Mary Celeste diluncurkan di Nova Scotia pada 1860. Nama aslinya adalah “Amazon”. Ukurannya 103 kaki secara keseluruhan, dengan kapasitas 280 tons dan kapal setengah tiang. Selama lebih dari 10 tahun berikutnya, kapal ini mengalami beberapa kecelakaan dilaut dan menewaskan beberapa awak kapalnya. Akhirnya kapal ini menjadi kapal yang dilelang di New York dan dibeli seharga 3.000 dollars Amerika. Setelah beberapa perbaikan maka kapal ini diregistrasi di Amerika dan diberi nama lagi “Mary Celeste”.
Kapten baru Mary Celeste adalah Benjamin Briggs, 37 tahun, yang sudah 3 kali menjadi kapten. Pada 7 November 1872, kapal ini berangkat dari New York dengan kapten Briggs, istrinya, putrinya, dan 8 kru. Kapal dipenuhi dengan 1700 barel alcohol Amerika menuju ke Genoa, Italy. Kapten, keluarganya dan kru tidak pernah terlihat lagi. Kapal ditemukan mengapung ditengah-tengah selat Gibraltar. Tidak ada tanda-tanda kecelakaan dan semua dokumen kecuali buku harian kapten hilang.
Pada awal 1873, dilaporkan bahwa dua kapal penyelamat ditemukan di Spanyol, satu dengan mayat dan bendera Amerika, yang satunya berisi 5 mayat. Diduga mungkin saja merupakan kru dari Mary Celeste tetapi mayat-mayat itu tidak pernah teridentifikasi.

1. Shroud of Turin


Kain Turin adalah kain linen dimana terdapat gambar laki-laki yang meninggal karena penyaliban. Umat Katolik percaya bahwa itu adalah kain kafan Tuhan Yesus. Kain ini dipertontonkan di St. John katedral di Turin, Italy. Berdasarkan beberapa investigasi, tidak ada yang belum bisa menjelaskan mengapa gambar bisa muncul di kain kafan tersebut, dan dengan beberapa percobaan tidak ada yang bisa membuat ulang gambar tersebut. Tes radiocarbon yang dilakukan menunjukkan bahwa kain ini berasal dari abad pertengahan.

Wednesday, May 14, 2008

2012 : Galactic Alignment

4.Galactic Alignment

The Mayan calendar and the fractal patterns of the McKenna brothers are only human constructs, descriptions of our journey through time. But out in our galaxy there is a giant wheel revolving – we are actually on a slow wobble and the stars are just appearing to revolve. This “precession of the equinoxes” takes 25,800 years to complete one cycle, and within this cycle we can observe conjunctions in the heavens between the stars and our solar system.

Ancient cultures recognised four major dates within each year: the two solstices (when days are at their longest or shortest) and the two equinoxes (when the lengths of day and night are equal). They could tell when these dates were approaching by watching which stars were on the horizon at sunrise and sunset, and where they were relative to the sun. If you watched for long enough, for hundreds of years, then it became apparent that the stars were moving slightly out of position each year. The star that was due east at the winter solstice sunset 70 years ago is one degree out today. The Greek astronomer Hipparchus (c. 190-120 BC) is widely acknowledged as the discoverer of the precession of the equinoxes, yet the ancient Egyptians and Maya were also aware of it.

Independent researcher (that is, not an accredited scientist) John Major Jenkins has written a long and involved book titled Maya Cosmogenesis 2012 which shows that the Maya not only understood precession, but that their 2012 end-date predicted a special happening in our universe…

Our galaxy has a centre which all the stars take millions of years to revolve around, and it is located in the starriest part of the Milky Way, as seen from Earth. On four occasions within the 25,800-year cycle our galactic centre aligns with the sunrise of a solstice or equinox. The last time it occurred was on a fall equinox 6,450 years ago, approximately the dawn of Old World civilisations. On Dec 21, 2012, which is a winter solstice (Northern Hemisphere) this centre will align with our sun once more. Jenkins presents a mass of astrological, monumental and mythological evidence to show the importance of this event for the Maya, and how their calendar runs out on this day for a reason. Unfortunately he is not sure what that reason is…His book mentions:

a door into the heart of space and time will open[1]

the cosmos will be reborn or recreated[2]

we will reach the Zero Point of the process - a moment of collective spiritual birth[3]

“…our basic orientations will be inverted. On the level of human civilization, our basic assumptions and foundation values will be exposed, and we will have the opportunity to embrace values long since driven under the surface of our collective consciousness”[4]

“On a literal level of interpretation, one supported by many popular writers, the field-effect reversal that mystics and futurists intuitively feel occurring on this planet bodes an impending pole shift, a literal shift in the position of the Earth's North Celestial Pole, an event that would have disastrous effects around the globe… I suppose there is not much we can do about it... I prefer to emphasize what might be termed a pole shift in our collective psyche. This places the possibility of successful, positive transformation squarely in our own hands.”[5]

So, what will happen? Maybe the McKenna’s flood of change, a global cataclysm or the dawning of the Age of Aquarius? Could there be a new age love-fest in 2012?

Age of Aquarius

No one knows when it starts! The twelve zodiacal constellations are of different sizes, and the borders between them are very indistinct. We will be moving into the New Aquarian Age of western astrology sometime within the next 200 years. There is no singlular date on which it will happen, just a gradual change. In the same vein we find hidden in the fifth appendix of Maya Cosmogenesis 2012 an admission from Jenkins that…

“it would be more accurate to say that the alignment occurs in the era of AD. 2012; because precession is such a slow phenomenon, fifty years on either side might be appropriate.” [Author’s italics][6]

It appears we must look elsewhere for the why and how of what may happen. It is unlikely that the Mayan calendar end-date coincidentally occurs on a solstice, yet a solstice is only an annual position within our orbit around the sun – a solstice on its own cannot change or harm us. I suggest that 2012 is a year that the Maya always knew of, a year in which a cosmic activity will affect our planet. Their choice of Dec 21 to end the calendar on was chosen only because the winter solstice is the gloomiest day of the year, and the most appropriate day to form myths around.

2012 : Fractal Time and the I Ching

3. Fractal time and the I Ching

  • 10,000 years ago humans began domesticating plants and animals.
  • 500 years ago we invented the printing press.
  • 100 years ago we began driving automobiles.
  • 50 years ago we invented the computer.
  • 30 years ago we landed on the moon.

The speed of change is rapid. Population, computing power, speed of transport, the sheer amount of known information, and most other things that involve humans, are all increasing at an accelerating rate. The rate at which they are increasing is increasing. We are all part of it, with younger people thinking nothing of it, and the elderly commenting on it, but generally handling it okay. But if we were to transport King Arthur to modern-day New York he’d most probably pass out from trying to grasp what was happening. But can it stop, slow down or reverse. No, for that is not in our nature.

Things will keep changing at a faster rate. Every 18 months the power of computers double. Soon they will be smarter than us, and we are already on the verge of cloning humans and close to using nanotechnology to create atomic size mini-machines. Maybe there will come a time when the rate of change will reach such a speed that change is all that will exist. Various fringe scientists have tried to calculate this point of infinity, giving us calculated dates ranging from 2010 to 2050. Dates that many of us will live to see. Perhaps the date is Dec 22, 2012. Ethnobotanists and fractal time experts Terrence and Dennis McKenna believe so, and they present their ideas in Invisible Landscape: Mind Hallucinogens and the I Ching (1993).

Their studies began with the I Ching, which is composed of 64 hexagrams, or six-line figures. It struck them that 6 x 64 = 384, which is exceptionally close to the number of days in 13 lunar months (29.5306 x 13 = 383.8978), and that maybe the I Ching was originally an ancient Chinese calendar. Further multiples had astronomical significance:

1 day x 64

x 6

= 384 days

= 13 lunar months

384 days

x 64

= 67 years, 104.25 days

= 6 minor sunspot cycles (11.2 years each)

67 years, 104.25 days

x 64

= 4306+ years

= 2 Zodiacal ages

4306+ years

x 6

= 25836 years

= 1 precession of the equinoxes

The McKenna brothers arrived at the 2012 end date by using fractals. Starting from a table of differences between one hexagram and the next, they developed a Mandelbrot fractal in which each level is 64 times greater then the one below it. They then laid this fractal pattern on top of a time scale. The peaks and troughs of the pattern relate to the level of connectedness or novelty in any span of time, whether it covers a day, millennia or even since the beginning of time. By matching the levels of the pattern with key periods in history, they determined it would fit best if the end of the time scale was December 22, 2012. This is the only point in which the level of novelty reaches its maximum, and everything that happens is new. Change feeds upon itself like nano-machines converting every atom in the universe into gold.

The final 80 or so pages of their Invisible Landscape (1993) describe the complicated mathematics and methodology they employed. A base period of roughly 67 years was discovered (all calculations are rough, but not inaccurate)…

2012 minus 67 years = 1945, a year of great change

2012 minus 4,300 years (67x64) = 2300 BC, the beginning of historical time

2012 minus 275,000 years (4300 x 64) = the emergence of Homo sapiens

2012 minus 18 million years (275,000 x 64) = the height of the age of mammals

2012 minus 1.3 billion years = the beginning of life on our planet

About what may happen in 2012 they have this to say:

“Achievement of the zero state can be imagined to arrive in one of two forms. One is the dissolution of the cosmos in an actual cessation and unravelling of the natural laws, a literal apocalypse. The other possibility… the culmination of a human process, a process of toolmaking, which comes to completion in the perfect artefact: the monadic self, exteriorised, condensed, and visible in three dimensions; in alchemical terms, the dream of a union of spirit and matter”[i]

On top of all this they state that they calculated the 2012 end date in the early 1970’s, long before they had heard of the Mayan calendar. And to their credit, the original 1975 edition of The Invisible Landscape makes no mention of the Maya. If this is true, then it would be prudent to consider their result as much more than a coincidence, and to take their ideas seriously.

Also fitting the model of increasing novelty and the 2012 end date is the idea that on a sub-conscious level humans can sense a great change approaching. Unsure of what exactly to expect, but nevertheless feeling uneasy, we are doing the best we can to “get everything done” while we still have time. A last minute desperate attempt to achieve the peak of our potential. And if we are able to somehow sense a disturbance ahead, maybe birds and animals will pick up on it as well. Maybe in December 2012 the non-human species will suddenly hush, as they have demonstrated prior to earthquakes.

2012 : The Mayan Calendar

Will the world end in 2012? No, it won’t.

Will there be a major cataclysm in 2012? Quite possibly.

Although this book concentrates on a potential global catastrophe at a random date within our immediate future, there are three powerful arguments for that date being Dec 21, 2012. I present them here, not as certainties, but as possibilities worth considering.

2. The Mayan Calendar

The Maya

The Maya civilisation inhabited a region encompassing southern Mexico, Guatemala and Belize and flourished between the third and tenth centuries AD, but by 1200 AD their society had collapsed for reasons we can only guess at. When the Spanish conquistadors arrived, descendants still occupied the area, and still spoke the Mayan language, but were unaware of the cities their forefathers had created.

It wasn’t until the late 18th century that explorers first investigated the dense Guatemalan rainforest and came across plazas, monoliths, temples and pyramids, each decorated with pictures and hieroglyphs. The ancient Maya had been keeping historical records - using a script which mixed ideographic and phonetic elements. Some of their writing still exists on stelae (stone monuments) that recount civil events and record their calendric and astronomical knowledge.

Spanish Conquest

Diego de Landa was a Spanish priest who visited Mexico on a charitable mission, became the Franciscan provincial of Yucatán in 1561 and is infamous for his destruction of priceless Maya documents and artefacts.

Although Landa was very interested in the Mayan culture, he abhorred certain aspects of their practices, particularly human sacrifice. In July 1562, when evidence of human sacrifice was found in a cave containing sacred Maya statues, a bout of religious self-righteousness saw Landa order the destruction of five thousand idols. He decided that their books were also the devil's work and saw to it that they were burned, with only three books surviving. Consequently the majority of Mayan knowledge and history was lost.

Yet despite his actions, we are also indebted to Landa for his acute and intelligent opus on Mayan life and religion, Relación de las cosas de Yucatán (1566), which remains the classical text on Mayan civilisation. This book, which was not printed until 1864, provided a phonetic alphabet that made it possible to decipher roughly one-third of the remaining Mayan hieroglyphs.

The most important of the surviving books was what is now called the Dresden Codex, named after the city where it was lodged. It is a strange book, inscribed with hieroglyphs, which no one understood until 1880. At that time Ernst FØrstemann, a German scholar who worked at the same Dresden library, managed to crack the code of the Mayan calendar making it possible for other academics to translate the many dated inscriptions found on buildings, stelae and other ancient Mayan artefacts.

He discovered that the Codex contained detailed astrological tables, which calculated the year to be 365.2420 days long, more accurate than the Julian calendar that we use today. The tables were used exclusively by the Mayan astronomers to predict the solstices and equinoxes, the path of the planets in our solar system, the cycles of Venus and Mars, and other celestial phenomena.

Other information we have today has been gleaned from the Popol Vuh and Chilam Balam - books written just after the Spanish arrived. The knowledge found in these books and codices, combined with the uncovering of mysterious pyramids, demonstrate that the Maya had an intelligence to rival the Greeks and Egyptians.

Mayan Calendar

The life of the Maya revolved around the concept of time. Priests were consulted on civil, agricultural and religious matters, and their advice would be derived from readings of the sacred calendars. Time was of such importance that children were even named after the date on which they were born.

Maya math uses only three symbols - a shell-shaped glyph for zero, a dot for one and a bar for five to represent units from zero to 19. For instance, the number 13 was represented as three dots and two bars.

Zero was an advanced concept in those days, something that the Romans were not aware of. Yet the Maya were comfortable enough with it to use a shell as its symbol, a tangible object representing an abstract concept. The Maya also used metrical calculation and place numeration, which were very clever for a culture that didn't use the wheel!

Although they had many calendars, they marked the passage of time with three cycles that ran in parallel.

The first is the scared calendar known as the Tzolkin. It combines the numbers from 1 through 13 with a sequence of 20 day-names. It works in a similar manner to our named days of the week, and their date within each month. So you might have 5-Chikchan (like our Sunday the 5th) followed by 6-Kimi (as we would have Monday the 6th). After 260 days the same number/name combination will re-occur, and the calendar starts anew. Their use of the vigesimal (base 20) numbering system probably relates to fingers and toes, whereas the 13 nicely fits the growth phase of the moon which isn’t visible when new and appears full for two days on end, thus appearing to have a 13 day growth cycle. Alternatively, the length of the Tzolkin may be related to the human gestation period of nine months (273 days). It has been suggested that 260 days is the time between a woman suspecting her pregnancy (she doesn’t menstruate) and when she gives birth.

The second is the agricultural calendar known as the Haab, or vague year. It consists of 18 months, each of 20 days. An addition of a five-day month (a period of apprehension and bad luck named Uayeb) gives us 365 days, an approximation of a year. This calendar’s primary purpose was to keep track of the seasons, for seasonal and solar events would occur on roughly the same day of each year. The Maya were aware of the annual quarter day discrepancy, but it is not known if they ever did anything about it.

These two independently running calendars each begin again every 260 and 360+5 days. However, every 52 years they coincide:

“The Tzolkin and the Haab ran concurrently, like intermeshed cog-wheels, and to return to any given date, 52 years, or 18,980 days, would have to elapse (because both 365 x 52 and 260 x 73 = 18,980). In other words, the Tzolkin would make 73 revolutions and the Haab 52, so that every 52 calendar years of 365 days one would return to the same date. A complete date in this 52-year cycle might be, for example, 2 1k 0 Pop (2 1k being the position of the day in the Tzolkin, 0 Pop the position in the Haab). Fifty-two years would pass before another 2 1k 0 Pop date returned.

It was expected that the world would end at the completion of a 52-year cycle. At this time, among the Mexica in the Valley of Mexico, all fires were extinguished, pregnant women were locked up lest they be turned into wild animals, children were pinched to keep them awake so that they would not turn into mice, and all pottery was broken in preparation for the end of the world. In the event the gods decided to grant man another 52 years of life on earth, however, a night time ceremony was held in which the populace followed the priests through the darkness over a causeway to the top of an old extinct volcano that rises abruptly from the floor of the basin of Mexico, known today as the Hill of the Star, the hill above Ixtapalapa. There, with all eyes on the stars, they awaited the passage of the Pleiades across the center of the heavens, which would announce the continuation of the world for another 52 years. When the precise moment came, a victim was quickly sacrificed by making a single gash in his chest and extracting the still palpitating heart. In the gory cavity the priests, with a fire drill, kindled a new flame that was quickly carried by torches across the lake to the temple in Tenochititlan, and from there to all temples and villages around the lake. This was known as the New Fire Ceremony among the Mexica, and in some way this same completion and renewal of each 52-year cycle was recognized by all Mesoamericans."[i]

This is not unlike how the end of the last millennium may have felt for many Christians or doomsday cult followers.

Our modern Western calendar was first introduced in Europe in 1582. It was based upon the Gregorian calendar, which calculated the Earth’s orbit to take 365.25 days. This was 0.0003 of a day per year too much, but still exceptionally accurate for scientists living over 400 years ago.

The Mayan calendars were derived from those of their predecessors, the Olmec, whose culture dates back at least 3,000 years. Without the instruments of 16th century Europe, these Central American locals managed to calculate a solar year of 365.2420 days, just 0.0002 of a day short. More accurate than the Europeans, and much earlier.

The Long Count

A Mayan date utilises three calendars. The third calendar, known as the "long count", is a continuous record of days that starts over every 5000 years or so. The current Long Count began in 3114 BC. And it will end very soon.

A typical Mayan date looks like this:

12.18.16.2.6, 3 Cimi 4 Zotz

4 Zotz is the Haab date.

3 Cimi is the Tzolkin date.

12.18.16.2.6 is the Long Count date.

The basic unit is the kin (day), which is the last component of the Long Count. Going from right to left the remaining components are:

  • unial........1 unial = 20 kin = 20 days
  • tun..........1 tun = 18 unial = 360 days = approx. 1 year
  • katun.......1 katun = 20 tun = 7,200 days = approx. 20 years
  • baktun.....1 baktun = 20 katun = 144,000 days = approx. 394 years

The kin, tun, and katun are numbered from 0 to 19.

The unial are numbered from 0 to 17.

The baktun are numbered from 1 to 13.

The Long Count is a great cycle of 13 baktuns (roughly 5,126 years), where the use of 13 may again represent the growth of the moon from new to full. The current cycle began on 13.0.0.0.0 4 Ahau 8 Cumku which correlates to Aug. 13, 3114 BC.

In Mayan mythology each Long Count cycle is a world age in which the gods attempt to create pious and subservient creatures.

The First Age began with the creation of the Earth, and it had upon it vegetation and living beings. Unfortunately, because they lacked speech, the birds and animals were unable to pay homage to the gods and were destroyed. In the Second and Third Ages the gods created humans of mud and then wood, but these also failed to please and were wiped out. We are currently in the Fourth and Final Age, the age of the modern, fully functional human. Is it possible that these Ages referred to evolutionary change? If they did, then what might occur when the current age finishes on December 21, 2012?

2012 : Introduction

1. Introduction

Here is an idea worth considering:

Thousands of years ago humankind had attained a high-level of technological achievement. They understood laws of nature that are unknown to us today. They explored Antarctica and mapped the entire globe. They made monuments that we would have difficulty recreating with our modern techniques and equipment...

Then tragedy struck in the form of a global cataclysm. They were not expecting it. The disaster was so terrible that most humans perished and many animal species became extinct. Those humans that did survive were forced to live like animals while the Earth recovered. Memories faded, and knowledge disappeared. Society began again from scratch, returning to pagan beliefs and simplistic lives. But there were some that survived who somehow managed to remember more, that retained some of the advanced techniques and ideas that others had forgotten – and had the foresight and dedication to warn future generations of the next cataclysm. Knowing that it would be more than 10,000 years before the cataclysm recurred, they had to allow for certain possibilities: that in the year 2012 we could be speaking a brand new language, following unpredictable religions and using any sort of numbering system. If they were to leave us clues to help us survive, those clues would need to be big and solid enough to last 10,000 years; and coded so as to be unambiguous - regardless of the culture that interpreted them. Some modern humans, of various backgrounds and disciplines, are working towards deciphering what they have left us.

We are on the verge of cloning humans, of aping God. Regardless of ethics and laws, it will happen – for whenever scientists have had the ability to do something, they haven’t been able to resist – it is in their nature. On the other side of the coin, when there are not enough clues to solve a puzzle, when none of their predecessors have made quality in-roads, they have rattled off stock answers and moved on to something easier. These unsolved mysteries are typically of a historical nature – our scientists have been unable to observe the processes in real-time, and have chosen not to make unscientific guesses. The tasks have by default been given to the independent researchers, the untrained pseudo-scientists, the men and women with imagination, verve and daring. The rebels.

This book pulls together a number of these mysteries. They all relate to the potential for a global cataclysm that may be just around the corner.

Most of the topics are much debated, with radicals and the establishment taking opposing views. Is the Sphinx 5,000 or 12,000 years old? Did the biblical flood really happen? And if it did was it regional or global? Did modern man once live in the ocean? How was it that separate ancient societies all had the ability to shift giant blocks?

We shall look at ideas that have been endorsed by great thinkers, yet are ignored by the esteemed scholars of today. The idea of a pole shift had the agreement of Einstein; the existence of Atlantis was described by Plato; global cataclysms were hinted at by Darwin.

And we will see evidence that orthodox science has chosen to ignore, evidence that fails to fit their precious paradigms. Artifacts showing human civilisations existing 100,000 or even millions of years ago. Proof of a cataclysmic poleshift 12,000 years ago. And evidence that is strangely missing, such as the missing links of evolution.

Helping bind these topics together I will present some new information concerning mythical creatures and cosmic rays. And I shall explain how a global network of monuments was created for a common purpose – to warn us of our potential extinction. Hopefully these ideas will spark enough debate so that the things we treasure, and the species that we are, continue for a long, long time.

Robert Bast, somewhere, May 2001